Sabtu, 26 Mei 2012

Promosikan Indonesia Lewat “Kumi”

Komunitas Mozilla di Indonesia jumlahnya telah mencapai 3 juta lebih. Para Mozillian ini juga  telah melahirkan maskot Firefox kelima yang diberi nama Kumi dan pertama di dunia yang berbentuk papertoy.

Mozilla Firefox atau “Si Rubah Api” sebagai aplikasi perambah dunia maya mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pengguna internet. Sejak kemunculannya empat tahun lalu, aplikasi yang dapat diunduh secara gratis di mozilla.com kini banyak digunakan pengguna internet di seluruh penjuru dunia. Alhasil, kehadirannya mulai diperhitungkan oleh para pendahulunya seperti, Internet Explorer, dan Google.

Kehadiran Mozilla Firefox telah mengurangi dominasi Internet Explorer sebagai penguasa mesin pencari di internet. Mozilla Firefox sebagai perangkat lunak open source, kini memberikan warna baru di dunia browser di tanah air dengan menawarkan keterbukaan, inovasi, dan partisipasi para penggunanya. Di Indonesia sendiri, Mozilla Firefox mulai mendapatkan tempat istimewa bagi perambah dunia maya, bahkan para penggunanya sudah membentuk komunitas sendiri.

“Penetrasi pengguna Firefox di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Browser besutan Mozilla ini sangat powerful dalam membantu setiap kegiatan dan aktivitas yang berhubungan dengan dunia maya. Fungsionalitasnya bisa diperluas dengan penambahan berbagai macam add-on, tema, plugin dan skrip. Terpenting platform ini sangat aman, terpecaya, dan cepat,” kata Viking Karwur Mozilla Representative Mentor.

Nah, semakin meningkatnya pengguna inilah  yang  menjadi latarbelakang  terbentuknya komunitas Mozilla Indonesia pada 2004 lalu. Tujuannya, sebagai jembatan berbagi informasi, dan interaksi sesama penggunanya. Tak mengherankan bila Mozilla Indonesia tidak memberlakukan keanggotaan secara khusus dalam berorganisasi. Pasalnya, siapa pun pengguna Firefox berkesempatan berkolaborasi dalam dalam setiap kegiatan komunitas, baik online maupun offline

Ini sesuai dengan visi dan misi dari Mozilla Foundation, sebagai organisasi nirlaba yang mendukung dan memimpin platform Firefox. Benang merah yang dibentangkan ke seluruh komunitas Mozilla Indonesia adalah kepercayaan bahwa internet adalah sumberdaya publik yang harus tetap terbuka dan diakses oleh semua orang.

“Jutaan orang di Indonesia menggunakan Firefox. Mereka inilah yang dianggap sebagai anggota komunitas Mozilla Indonesia,” jelas Yofie Setiawan, Mozilla Representative. Yofie juga bercerita pengalamannya bergabung ke komunitas Mozilla Indonesia dikarenakan memang telah lama memakai Firefox. Kemudian, baru bergabung dalam komunitas menimbang platform ini memiliki fitur-fitur yang tidak didapat dari platform browser lainnya.

Aktivitas komunitas Mozilla Indonesia tidak seperti  komunitas online kebanyakan yang kerap melakukan ‘kopi darat’ (kopdar), tetapi melakukan meet up dan launch party setiap Mozilla merilis versi terbaru. Biasanya, dengan mengundang seluruh pengguna platform browser ini. “Di sini mereka akan mendapatkan informasi mengenai aplikasi, bertemu dan berbagi satu sama lain,” tambahnya.

Aktivitas online yang dilakukan Mozilla Indonesia adalah menerjemahkan bahasa dengan melibatkan kreativitas para mozillians (pengguna Mozilla Firefox) secara aktif. Setelah rampung menerjemahkan dari bahasa Inggris ke Indonesia, saat ini Mozilla Indonesia sedang menyiapkan proyek untuk menerjemahkan bahasa Inggris ke bahasa daerah (Sunda). Kegiatan lainnya, Mozilla Indonesia membuat pesona Firefox, salah satunya membuat maskot Mozilla Indonesia yang disebut “Kumi” (Kumpulan Mozila Indonesia), dengan tampilan rubah api menggunakan pakaian khas penari kecak, Bali.

Maskot ini membawa misi tertentu yang cukup penting, salah satunya menjadi alat memasarkan dan mensosialisasikan penggunaan Firefox di Indonesia, sekaligus menjadi duta untuk mengenalkan Indonesia di tingkat dunia. Mozilla Indonesia, merupakan negara pertama di dunia yang membuat maskot dalam bentuk papertoy. Sejauh ini, baru ada lima maskot Firefox di dunia, yakni dari Amerika Serikat, Taiwan, Cina, Jepang, termasuk Indonesia. “Kami sedang mempersiapkan Kumi dengan baju daerah lainnya, sebagai upaya memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat dunia,” ungkap Viking.

Sedangkan kegiatan offline yang dilakukan Mozilla Indonesia, salah satunya launch party. Tahun ini, Mozilla Indonesia kembali melakukan Mozilla Firefox Launch  Party di delapan kota besar di Indonesia. Tujuh kota di antaranya masuk top ten penyelenggaraan terbesar dari kota-kota lain di dunia. Sebagai contoh, saat penyelenggaraan di Kota Yogyakarta. Panitia menargetkan jumlah peserta launch party sebanyak 500 orang. Ternyata, antusiasme pengguna dan komunitas Mozilla sangat luar biasa, hingga peserta mencapai lebih dari 700 orang.

Semua acara ini dapat dihadiri secara gratis, tanpa dipungut biaya. Yang harus dilakukan adalah melakukan reservasi di alamat  http://www.meetup.com/firefox/. Viking menambahkan, pemilihan tema Firefox Launch Party ini sedikit berbeda dengan Mozilla global yang mengusung “Team Firefox” karena lebih mengambil tema lokal, yakni “Browser Rakyat”. Tujuannya, menggambarkan betapa dekatnya Mozilla Firefox dengan masyarakat Indonesia. Apalagi, Indonesia merupakan negara terbesar kedua di Asia yang mengunduh Firefox dengan mengusai market share mencapai 80%. Tercatat, hingga saat ini jumlah pengunduh Firefox 4 telah mencapai 115 juta, sekitar 3 juta di antaranya berasal dari Indonesia.

Di masa mendatang, komunitas Mozilla Indonesia akan terus mengenalkan perangkat lunak yang dimiliki Mozilla. Sebab masih ada perangkat lunak lainnya yang belum dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas, seperti Mozilla Thunderbird, Mozilla Drumbeat, dan  Mozilla Web World yang kesemuanya gratis untuk diunduh. Termasuk juga mendatangkan tokoh-tokoh Mozilla yang kompeten dalam membantu pengembangan Mozilla Firefox di Indonesia.

Sebagai informasi, tahun 2010 komunitas Mozilla Indonesia berhasil mendatangkan Mitchell Baker selaku Chairperson Mozilla Foundation. Sedangkan tahun 2011, tokoh yang telah didatangkan ialah para engineer Firefox. Antara lain,  Gen Kanai (Contributor Engagement Team & Director of Asia Business Development), Luke Wagner (JS Engine Engineer), Christian Legnitto (Firefox Release Manager), David Anderson (JS Engine Engineer), David Mandalin (JS Engine Engineer), dan Joshua Aas (Macintosh Developer for Firefox). “Mozilla Indonesia, akan terus mendatangkan  tokoh-tokoh penting Mozilla dan berkompeten dalam pengembangannya,” tandas Yoffie.  (Majalah DIGITAL MARKETING/Moh. Agus Mahribi)

1 komentar:

  1. mozilla indah, kreatif serta berinnovasi, memiliki desain yang baik.... termakasih atas bantuan mozilla yang semakin membuat saya dapat untuk belajar desain.
    www.tahitiannoniindonesian.com

    BalasHapus