Garuda OS melalui slogan “Go Legal, Go Local,
Go Liberty” mengajak pengguna komputer
di Indonesia untuk membebaskan diri dari keterikatan
pada produk bajakan dan komersial yang cenderung merugikan dan merusak citra bangsa.
Pengeluaran
biaya IT di Indonesia diproyeksi akan terus
tumbuh mencapai US$ 10,2 miliar,
atau sekitar Rp 92 triliun pada tahun 2015
nanti. Pertumbuhan belanja IT diperkirakan masih tetap akan didominasi oleh
belanja hardware 70% dan sisanya 30%
untuk software. Sayangnya, pemenuhan kebutuhan
software ini masih didominasi oleh software buatan luar negeri, khususnya sistem operasi.
Di tengah
dominasi dan ketergantungan akan produk sistem operasi dari luar negeri, bertepatan dengan hari Kebangkitan
Nasional pada 20 Mei 2011, IGOS Center Jakarta yang dibentuk oleh Kementerian
RISTEK—guna mendukung
gerakan “Indonesia, Go Open
Source (IGOS)”—meluncurkan Garuda
OS. Ini adalah software berbasis sistem open source yang sangat terbuka dan memberikan
kemungkinan-kemungkinan yang tidak terbatas.
“Kehadiran Garuda OS diharapkan menjadi tonggak bagi kebangkitan
nasional Indonesia, minimal di bidang IT. Dengan begitu, Indonesia tidak
perlu tergantung lagi pada monopoli produk sistem operasi dari luar negeri, karena sekarang
telah memiliki sistem operasi sekelas buatan raksasa software Microsoft ataupun Apple,” jelas Sampurna, Official Team
Garuda One.
Nama Garuda OS dipilih dengan alasan yang sangat sederhana, yaitu
kebanggaan dan kecintaan pada Indonesia, sehingga pengguna komputer
tidak terus terpaku lagi pada produk-produk dari luar negeri. Apalagi
pengembangannya didasari keprihatinan akan situasi pengguna komputer Indonesia
yang selama puluhan tahun terus terikat dan terbelenggu oleh software bajakan dan komersial.
Padahal di luar software
bajakan ataupun komersial, tersedia banyak software alternatif berbasis open source yang legal dan bisa diperoleh secara bebas tanpa
harus mengeluarkan biaya lisensi. Konsep open
source ini memberi peluang bagi pengembang software. Jika awalnya sistem
operasi hanya dimonopoli oleh perusahaan raksasa, dengan konsep ini sistem
operasi tidak lagi harus dihasilkan oleh perusahaan besar dan modal besar.
Bahkan lebih dari itu, dalam beberapa hal software open source justru memiliki banyak kelebihan yang tidak
bisa ditemukan di software bajakan
ataupun komersial. Berdasarkan pemikiran inilah
dikembangkan Garuda OS yang diharapkan bisa memberikan solusi perangkat lunak
legal, murah, dan modern untuk
para pengguna komputer di Indonesia. “Garuda OS merupakan bukti pengembang software Indonesia mampu membuat sistem operasi
kelas dunia,” kata Sampurna.
Banyak keunggulan yang ditawarkan Garuda OS,
seperti desktop modern dengan
berbagai macam model (desktop 3D, desktop grid, desktop grouping, desktop
search) dan disertai dengan fitur transparansi juga berbagai macam efek
desktop yang menawan. Keunggulan lain, bersifat live (bisa langsung
dipakai tanpa harus di-instal dulu), dan lebih fleksibel karena bisa beroperasi pada hampir semua media.
Yang tak kalah menariknya aplikasi ini bisa
langsung dipergunakan melalui DVD ataupun flashdisk
tanpa harus di-instal ke harddisk. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memiliki komputer
tanpa harddisk, namun tetap bisa
dioperasikan seperti biasa. Selain itu, software
ini dilengkapi dengan deteksi otomatis hardware yang sangat baik, bahkan dalam
beberapa hardware tidak perlu meng-instal driver
karena sudah langsung siap dipergunakan.
Soal keamanan, seperti halnya Macintosh, Garuda OS memiliki sistem keamanan
yang jauh lebih baik dari Windows, sehingga virus komputer lebih sulit untuk berkembang sekalipun
tanpa menggunakan antivirus di dalamnya. Keunggulan lainnya, Garuda OS dibekali
program aplikasi yang lebih lengkap dari sistem operasi Windows, seperti aplikasi
perkantoran, internet, grafis, video, audio, animasi, edukasi, permainan, dan
lain-lain. “Versi Garuda OS berikutnya akan hadir sekitar pertengahan tahun
2012,” ujar Sampurna.
Mengubah paradigma masyarakat mengenai software bajakan dan komersial memang bukan perkara mudah. Oleh
karena itu, kampanye Garuda OS berbunyi “Go Legal, Go Local,
dan Go Liberty”. Slogan ini
merupakan ajakan kepada para pengguna komputer di Indonesia untuk berani
menggunakan perangkat lunak yang legal, kreasi lokal, dan yang mendukung
kebebasan dan kemandirian penggunanya.
Seperti diketahui, para pengguna komputer di Indonesia saat ini masih
sangat tergantung pada penggunaan perangkat lunak ilegal (bajakan) yang membuat
Indonesia dimasukkan dalam daftar Priority
Watch List. Selain itu, Indonesia saat ini juga sangat tergantung pada proprietary software yang umumnya produksi luar negeri. Ketergantungan pada produk
luar ini pastinya akan membuat devisa negara terus lari ke luar negeri.
Jika hal ini diteruskan, Indonesia sepertinya
tidak akan pernah bisa bangkit dan mandiri. “Seruan Go Legal, Go Local, Go Liberty diharapkan mengubah para pengguna
komputer di Indonesia untuk
membebaskan diri dari keterikatan pada produk bajakan yang dapat merusak citra
negara dan produk komersial yang cenderung menghabiskan devisa negara,” tambah Sampurna.
Bagi yang tertarik bisa mengunduh dan
menggunakan Garuda OS secara bebas (free).
Dan mereka yang mau
mendukung pengembangan lebih lanjut dan mau berpartisipasi
pada kegiatan sosialisasi serta promosi dapat memberikan donasi terlebih dahulu dengan
keuntungan mendapatkan dukungan teknis dari tim Garuda OS.
Dalam pengembangannya Garuda OS sangat aktif
menjalin kerja sama dengan pihak
akademisi dan pemerintah, seperti Kementerian Kominfo dan Kementerian Perindustrian.
Salah satu kegiatan yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat
adalah “Gerakan 1 Juta Garuda OS untuk Pendidikan
Nasional Indonesia”. Gerakan ini bertujuan memperkenalkan Garuda OS pada generasi
masa depan bangsa dengan mengusung semangat legal, local, liberty, dan membawa Indonesia ke arah yang lebih
baik dan lebih bersih. (Majalah DIGITAL MARKETING/Moh. Agus Mahribi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar