Kamis, 17 Mei 2012

Tanamkan Kecintaan dan Kebanggaan pada Indonesia

Garuda OS melalui slogan “Go Legal, Go Local, Go Liberty” mengajak  pengguna komputer di Indonesia untuk membebaskan diri dari keterikatan pada produk bajakan dan komersial yang cenderung merugikan dan merusak citra bangsa. 


Pengeluaran biaya IT di Indonesia diproyeksi akan terus tumbuh mencapai US$ 10,2 miliar, atau sekitar Rp 92 triliun pada tahun 2015 nanti. Pertumbuhan belanja IT diperkirakan masih tetap akan didominasi oleh belanja hardware 70% dan sisanya 30% untuk software. Sayangnya, pemenuhan kebutuhan software ini masih didominasi oleh software buatan luar negeri, khususnya  sistem operasi.

Di tengah dominasi dan ketergantungan akan produk sistem operasi dari luar negeri, bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2011, IGOS Center Jakarta yang dibentuk oleh Kementerian RISTEK—guna mendukung gerakan “Indonesia, Go Open Source (IGOS)”—meluncurkan Garuda OS. Ini adalah software berbasis sistem open source yang sangat terbuka dan memberikan kemungkinan-kemungkinan yang tidak terbatas. 

“Kehadiran Garuda OS diharapkan menjadi tonggak bagi kebangkitan nasional Indonesia, minimal di bidang IT. Dengan begitu, Indonesia tidak perlu tergantung lagi pada monopoli produk sistem operasi dari luar negeri, karena sekarang telah memiliki sistem operasi sekelas buatan raksasa software Microsoft ataupun Apple,” jelas Sampurna, Official Team Garuda One.

Nama Garuda OS dipilih dengan alasan yang sangat sederhana, yaitu kebanggaan dan kecintaan pada Indonesia, sehingga pengguna komputer tidak terus terpaku lagi pada produk-produk dari luar negeri. Apalagi pengembangannya didasari keprihatinan akan situasi pengguna komputer Indonesia yang selama puluhan tahun terus terikat dan terbelenggu oleh software bajakan dan komersial.

Padahal di luar software bajakan ataupun komersial, tersedia banyak software alternatif berbasis open source yang legal dan bisa diperoleh secara bebas tanpa harus mengeluarkan biaya lisensi. Konsep open source ini memberi peluang bagi pengembang software. Jika awalnya sistem operasi hanya dimonopoli oleh perusahaan raksasa, dengan konsep ini sistem operasi tidak lagi harus dihasilkan oleh perusahaan besar dan modal besar.

Bahkan lebih dari itu, dalam beberapa hal software open source justru memiliki banyak kelebihan yang tidak bisa ditemukan di software bajakan ataupun komersial. Berdasarkan pemikiran inilah dikembangkan Garuda OS yang diharapkan bisa memberikan solusi perangkat lunak legal, murah, dan modern untuk para pengguna komputer di Indonesia. “Garuda OS merupakan bukti pengembang software Indonesia mampu membuat sistem operasi kelas dunia,” kata Sampurna.

Banyak keunggulan yang ditawarkan Garuda OS, seperti desktop modern dengan berbagai macam model (desktop 3D, desktop grid, desktop grouping, desktop search) dan disertai dengan fitur transparansi juga berbagai macam efek desktop yang menawan. Keunggulan lain, bersifat live (bisa langsung dipakai tanpa harus di-instal dulu), dan lebih fleksibel karena bisa beroperasi pada hampir semua media.

Yang tak kalah menariknya aplikasi ini bisa langsung dipergunakan melalui DVD ataupun flashdisk tanpa harus di-instal ke harddisk. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memiliki komputer tanpa harddisk, namun tetap bisa dioperasikan seperti biasa. Selain itu, software ini dilengkapi dengan deteksi otomatis hardware yang sangat baik, bahkan dalam beberapa hardware tidak perlu meng-instal driver karena sudah langsung siap dipergunakan.

Soal keamanan, seperti halnya Macintosh, Garuda OS memiliki sistem keamanan yang jauh lebih baik dari Windows, sehingga virus komputer lebih sulit untuk berkembang sekalipun tanpa menggunakan antivirus di dalamnya. Keunggulan lainnya, Garuda OS dibekali program aplikasi yang lebih lengkap dari sistem operasi Windows, seperti aplikasi perkantoran, internet, grafis, video, audio, animasi, edukasi, permainan, dan lain-lain. “Versi Garuda OS berikutnya akan hadir sekitar pertengahan tahun 2012,” ujar Sampurna.

Mengubah paradigma masyarakat mengenai software bajakan dan komersial memang bukan perkara mudah. Oleh karena itu, kampanye Garuda OS berbunyi “Go Legal, Go Local, dan Go Liberty”. Slogan ini merupakan ajakan kepada para pengguna komputer di Indonesia untuk berani menggunakan perangkat lunak yang legal, kreasi lokal, dan yang mendukung kebebasan dan kemandirian penggunanya.

Seperti diketahui, para pengguna komputer di Indonesia saat ini masih sangat tergantung pada penggunaan perangkat lunak ilegal (bajakan) yang membuat Indonesia dimasukkan dalam daftar Priority Watch List. Selain itu, Indonesia saat ini juga sangat tergantung pada proprietary software yang umumnya produksi luar negeri. Ketergantungan pada produk luar ini pastinya akan membuat devisa negara terus lari ke luar negeri.

Jika hal ini diteruskan, Indonesia sepertinya tidak akan pernah bisa bangkit dan mandiri. “Seruan Go Legal, Go Local, Go Liberty diharapkan mengubah para pengguna komputer di Indonesia untuk membebaskan diri dari keterikatan pada produk bajakan yang dapat merusak citra negara dan produk komersial yang cenderung menghabiskan devisa negara,” tambah Sampurna.

Bagi yang tertarik bisa mengunduh dan menggunakan Garuda OS secara bebas (free). Dan mereka yang mau mendukung pengembangan lebih lanjut dan mau berpartisipasi pada kegiatan sosialisasi serta promosi dapat memberikan donasi terlebih dahulu dengan keuntungan mendapatkan dukungan teknis dari tim Garuda OS.

Dalam pengembangannya Garuda OS sangat aktif menjalin kerja sama dengan pihak akademisi dan pemerintah, seperti Kementerian Kominfo dan Kementerian Perindustrian. Salah satu kegiatan yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat adalah “Gerakan 1 Juta Garuda OS untuk Pendidikan Nasional Indonesia”. Gerakan ini bertujuan memperkenalkan Garuda OS pada generasi masa depan bangsa dengan mengusung semangat legal, local, liberty, dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dan lebih bersih.  (Majalah DIGITAL MARKETING/Moh. Agus Mahribi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar